Artikel Pendidikan Matematika

Bahasa Indonesia Versus Bahasa Inggris dalam Pembelajaran Matematika di Indonesia

Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) mulai diberlakukan di Indonesia pada tahun 2006. Adapun dasar hukum dari penyelenggaraan RSBI adalah:
1.      Undang-Undang No. 20/2003 (Sistem Pendidikan Nasional) pasal 50 ayat 3, yakni:
Pemerintah dan/ atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional”.
2.      Undang-Undang No.32/2004 (Pemerintah Daerah).
3.      Peraturan Pemerintah No.19/2005 (Standar Nasional Pendidikan).
4.      Peraturan Pemerintah No. 38/2007 (Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota).
5.      Peraturan Pemerintah No. 48/2008 (Pendanaan Pendidikan).
6.      Peraturan Pemerintah No.17/2010 (Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan).
7.      Permendiknas No.63/2009 (Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan).
8.      Permendiknas No.78/2009 (Penyelenggaraan SBI pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah).
Siswa lulusan Sekolah RSBI disiapkan untuk:
1.      Melanjutkan pendidikan pada satuan pendidikan yang bertaraf internasional, baik di dalam maupun di luar negeri,
2.      Mengikuti sertifikasi bertaraf internasional yang diselenggarakan oleh salah satu negara OECD,
3.      Meraih medali tingkat internasional pada berbagai kompetisi sains, matematika, teknologi, seni dan budaya, dan
4.      Bekerja pada lembaga-lembaga internasional dan/atau negara-negara lain.
RSBI kini berkembang di hampir seluruh daerah di Indonesia, bahkan di kota terpencil pun mulai dikembangkan. RSBI diterapkan mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Namun penerapan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar di sekolah RSBI hanya untuk mata pelajaran Matematika dan IPA (MIPA). Dalam hal ini kita fokuskan pada pembelajaran matematika.
Berbanding terbalik dengan program RSBI yang dikembangkan di Indonesia. Di Malaysia, sempat ada program dwibahasa untuk mata pelajaran Matematika. Namun, pemerintah Malaysia telah menghapus kebijakan penggunaan bahasa inggris mulai tahun 2012 untuk mata pelajaran Matematika karena ketidaksiapan pendidik serta tekanan dari berbagai pihak yang menganggap penggunaan bahasa inggris justru akan menghambat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
Bangsa Indonesia melanjutkan program RSBI pada mata pelajaran Matematika, sementara negara tetangga telah menghapuskannya karena program tersebut dianggap gagal. Apa yang menguatkan pemerintah Indonesia melakukan hal tersebut? Ada beberapa hal yang menjadi kajian dalam proses pembelajaran Matematika pada kelas RSBI di Indonesia, yaitu:
1.      Apakah program RSBI sudah cocok diterapkan dalam proses pembelajaran matematika di Indonesia?
2.      Apa yang menjadi kendala dalam proses pembelajaran matematika di Indonesia dengan menggunakan bahasa inggris?
3.      Apa keunggulan dalam pembelajaran matematika yang diterapkan program RSBI dibandingkan dengan program reguler?
4.      Bagaimana pendapat siswa dan guru dalam mengikuti program RSBI pada pembelajaran matematika di Indonesia?
Salah satu yang menjadi kendala dalam mempelajari matematika di kelas RSBI adalah makna yang berbeda antara istilah bahasa inggris dalam matematika dengan bahasa inggris sehari-hari. Hal yang membedakan antara RSBI dengan kelas reguler adalah penetapan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), yaitu untuk kelas RSBI harus mencapai nilai KKM 8,5 dan untuk kelas reguler adalah 7,8. Sedangkan proses pembelajaran matematika di kelas RSBI tidak jauh berbeda dengan kelas reguler. Hanya saja yang membedakannya adalah sarana, yaitu Information and Communication Technology (ICT) seperti laptop dan infocus. Metode pembelajaran yang digunakan di kelas RSBI pada umumnya sama seperti di kelas reguler.
Kendala lainnya yaitu dari segi bahasa. Kelas RSBI menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantarnya. Dikarenakan Indonesia memiliki bahasa ibu yaitu bahasa indonesia, maka di sekolah RSBI pun tidak sepenuhnya menggunakan bahasa inggris. Sehingga pada pelajaran matematika pun menggunakan dua bahasa pengantar yaitu bahasa indonesia dan bahasa inggris.
Kepiawaian guru dalam melihat respon yang ditunjukkan oleh siswa saat pembelajaran berlangsung sangat dibutuhkan untuk mendeteksi kemampuan pemahaman matematika siswa. Apalagi di kelas RSBI yang menggunakan bahasa inggris. Misalnya ketika siswa tersebut diam, maka guru meminta siswa untuk menyelesaikan soal matematika di depan kelas. Guru dapat melihat apakah siswa tersebut kesulitan karena bahasa atau memang belum memahami konsep matematika yang sedang dipelajari.
Setelah mengetahui berbagai kendala yang dihadapi, beberapa ahli menyatakan kontra dengan program RSBI tersebut. Pendapat para ahli yang kontra mengenai RSBI, diantaranya yaitu Hywel Coleman, peneliti senior bidang pendidikan keguruan di University of Leeds, Inggris. Beliau mengemukakan, “Menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di tingkat SD tidak membantu suatu negara untuk menjadi maju, namun bisa sebaliknya.” Kejadian tersebut dialami oleh sekolah di Malaysia.
Sejalan dengan pendapat di atas, Dr. M. Darmin yang menyatakan bahwa konsep RSBI bagai komoditas pendidikan nasional sesungguhnya bertentangan dengan pembukaan UUD 1945, karena RSBI hanya mencerdaskan warga negara tertentu. "Yakni, mereka hanya melayani anak-anak yang lulus sensor standarisasi, membuka peluang bagi pemodal asing untuk menjaring anak yang berkemampuan ekonomi tinggi. Mereka mengabaikan hak warga negara secara keseluruhan.
Ahli lain yaitu Penasihat Pendidikan British Council, Itje Chodidjah, menyatakan, "Berdasarkan kajian yang dilakukan John Clegg, Malaysia pun tidak mungkin menggunakan bahasa Inggris untuk pengajaran. Maka sekarang dihentikan dan kembali ke bahasa Melayu. Belajar bahasa dan mempelajari ilmu harus dipisahkan, karena belajar dengan bahasa ibu akan lebih mudah ditangkap.”
Beberapa ahli lain melihat dari sudut pandang yang berbeda, sehingga mereka pro dengan program RSBI tersebut. Ahli yang pro dengan program tersebut diantaranya Bagus Takwin, psikolog dari Universitas Indonesia (UI), yang menyatakan "Dalam konteks RSBI ada kecenderungan kita untuk ingin menjadi bangga sebagai Indonesia. ada ketakutan, Indonesia akan kalah dari asing. Ketakutan bahwa asing menjadi lawan adalah latar belakang dari UU ini".
Menurut Lalan Tahrudin, salah satu guru Matematika di SMPN 5 Bandung, mengatakan bahwa pengantar bahasa inggris dalam pembelajaran matematika bisa memunculkan rasa antusias dalam diri siswa karena belajar dengan menggunakan bahasa inggris dalam matematika dianggap sebagai sesuatu hal yang baru.
Dari pemaparan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan RSBI dapat menjadikan bangsa Indonesia menjadi lebih siap bersaing dengan bangsa lain. Di lain pihak, sebagian ahli menentang adanya program RSBI yaitu kurang fokusnya dalam perkembangan kompetensi matematika.
Fakta di lapangan, ternyata masih ditemukan siswa-siswa RSBI yang belum nyaman dengan proses pembelajaran matematika menggunakan bahasa inggris, walaupun di kelas tersebut sebenarnya menggunakan bilingual. Siswa-siswa tersebut mengaku bahwa ketika di kelas, mereka tidak memahami materi karena menggunakan bahasa inggris. Hal ini sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Sehingga banyak siswa RSBI mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah.
Dalam menunjang keberhasilan RSBI, siswa yang mengikuti tes kemampuan dasar bahasa inggris sebelum masuk ke sekolah harus benar-benar menunjukkan potensi yang sebenarnya. Hasil tes yang diperoleh siswa harus tepat dengan perkiraan kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika di sekolah RSBI tersebut.
Selain itu, di sekolah RSBI diadakan kegiatan untuk meningkatkan kecakapan bahasa inggris dalam matematika bagi guru dan siswa. Bagi siswa, kegiatan tersebut berupa pelatihan yang dilaksanakan di luar jam sekolah selama tiga bulan secara intensif. Kegiatan pembelajaran tersebut harus diikuti, khususnya siswa kelas VII yang berasal dari SD non RSBI. Hal ini akan sangat membantu proses pembelajaran di kelas RSBI. Demikian pula dengan para gurunya. Pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah secara optimal harus diikuti oleh para guru. Keseimbangan persiapan dengan proses pembelajaran matematika dengan menggunakan bahasa inggris melibatkan kemampuan siswa dan guru matematika tersebut. Dengan demikian, kompetensi matematika yang harus dimiliki oleh siswa dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. (By: Widia Nurhidayati, Ati Yuliati, dan Webby Sita Rahmawati)

1 komentar:

  1. ya, memang sebenarnya hal ini harus langsung di interaksikan secara langsung secara intensif, baik itu untuk para guru matematika, ataupun lainnya..., karena dengan begitu, hal itu akan menunjang terhadap ilmu bahasa inggris yang dimiliki oleh para siswanya..., :-)

    BalasHapus